Maka dari itu, dalam tulisan kali ini, akan dibahas khusus tentang karakter 'Aku' dalam puisi karya Pelopor Angkatan 45 tersebut. Aku mau hidup seribu tahun lagi! Tentu saja, karakter 'Aku' dalam puisi tersebut, identik dengan sang penyair. Yaitu Chairil Anwar. Yang ketika menulis puisi itu masih sangat muda. Jika Indonesia lebih mengenal Chairil Anwar sebagai penyair paling legendaris milik bangsa, maka adalah Asrul Sani, Chairil Anwar, dan Rivai Apin yang mengumpulkan karya puisi bersama-sama berjudul “Tiga Menguak Takdir” yang kemudian diterbitkan dalam bentuk buku di tahun 1950. Inilah yang digelorakan oleh Chairil Anwar, yang tersurat pada bait ketiga puisi tersebut. Semangat yang tak pernah padam. Sebagaimana yang dinyatakan melalui kalimat “aku mau hidup seribu tahun lagi”. Hal tersebut adalah cermin dan betapa semangat Chairil Anwar untuk berjuang, tidak ingin dibatasi oleh waktu. Kumpulan Puisi Pendek Karya Chairil Anwar. Puisi untuk ayah karya chairil anwar. Halo pengunjung blog sekalian salam jabat tangan atas pertemuan ini. Lawan banyaknya seratus kali. Pernah aku diminta membantu. Chairil Anwar adalah salah satu penyair tersohor yang ada di Indonesia. Adapun puisi Chairil Anwar sebenarnya ada 96 karya. Dengan puisi aku bernyanyi. Sampai senja umurku nanti. Dengan puisi aku bercerita. Berbatas Cakrawala. Dengan puisi Aku mengenang. Keabadian yang akan datang. Dengan puisi Aku menangis. Jarum waktu bila kejam meringgis. Dengan puisi Aku mengetuk. Nafas zaman yang busuk. Dengan puisi Aku berdoa. Perkenankanlah kiranya. Karya Taufiq Ismail Tim indoSastra Pencari Karya Sastra Lama. Sastra Angkatan 45, bentuk: Puisi. Karya: Chairil Anwar. Ini adalah salah satu puisi dari seorang maestro yaitu Chairil Anwar, tentang perjuangan kemerdekaan, dengan kata yang lugas, kaya makna, dan indah untuk difahami. Dari buku: Deru Campur Debu. .

arti puisi aku karya chairil anwar