PengertianDokumen Menurut Ahli. Nah, agar lebih paham, berikut ini kami rangkum pengertian dokumen menurut para ahli. 1. G.J. Reiner. Menurut G.J. Reiner pengertian dokumen secara luas adalah semua sumber informasi, baik lisan maupun tertulis. Sementara dokumen secara sempit adalah kumpulan informasi yang berasal hanya dari sumber tertulis
Memantauperubahan-perubahan yang terjadi, baik gejala alam maupun manusia. Dengan adanya konsep wilayah dan perwilayahan ini dapat berlanjut untuk melakukan identifikasi pusat pertumbuhan di suatu wilayah. Sekian pembahasan mengenai konsep wilayah dan perwilayahan. Semoga, dengan membaca artikel ini, bisa menjawab rasa bingung kamu, ya.
umumdisebut nomor klasifikasi. Terdapat dua macam notasi dasar sistem klasifikasi, yaitu: notasi murni dengan menggunakan salah satu dari huruf, angka, atau tanda-tanda lain secara
1 Latar Balakang. Permasalahan kesejahteraan sosial yang cukup kompleks membutuhkan keterlibatan semua pihak secara bersama dan terkoordinasi, agar cita-cita peningkatan kesejahteraan sosial dapat tercapai dengan lebih dinamis. Namun penanganannya selama ini cenderung parsial dan tidak berkelanjutan. Peran dunia usaha dan masyarakat
PengertianSejarah | Definisi, Sumber, Ruang Lingkup, Ciri-Ciri, Manfaat. 14 Februari 2020 Oleh Zakky. Pengertian sejarah – Sejarah merupakan suatu peristiwa yang telah terjadi di masa lalu. Definisi sejarah pun memiliki makna yang luas meliputi unsur-unsur dan ciri-ciri tertentu. Studi tentang sejarah pun dijadikan sebagai salah satu cabang
Adanyaperbedaan tanggapan para pembaca itu disebabkan oleh apa yang disebut horison harapan atau cakrawala harapan. Setiap pembaca itu mempunyai konsep-konsep tertentu atas karya sastra disebabkan oleh pengalamannya, pendidikan sastra, dan bacaan-bacaan sastranya, kecakapan atau kemampuan pemahamannya atas norma-norma sastra
. BerandaPerhatikan karakteristik berikut! Mendorong ...PertanyaanPerhatikan karakteristik berikut! Mendorong penggunaan ilmu-ilmu sosial dalam kajian sejarah. Memudahkan klasifikasi dalam sejarah Indonesia. Mengetahui peristiwa sejarah secara kronologis. Melakukan penyederhanaan. Mengetahui latar belakang suatu peristiwa sejarah. Tujuan pembabakan waktu dalam sejarah ditunjukkan oleh angka ....Perhatikan karakteristik berikut! Mendorong penggunaan ilmu-ilmu sosial dalam kajian sejarah. Memudahkan klasifikasi dalam sejarah Indonesia. Mengetahui peristiwa sejarah secara kronologis. Melakukan penyederhanaan. Mengetahui latar belakang suatu peristiwa sejarah. Tujuan pembabakan waktu dalam sejarah ditunjukkan oleh angka .... 1, 2, dan 31, 3, dan 41, 3, dan 52, 3, dan 43, 4, dan 5Jawabanjawaban yang tepat adalah yang tepat adalah waktu ialah pembagian waktu yang berfungsi untuk mengelompokkan peristiwa sejarah dari berbagai macam banyaknya zaman. Tujuanya adalah untuk memudahkan kita untuk memahami pengertian dari zaman satu ke zaman yang lainnya. Jadi, jawaban yang tepat adalah waktu ialah pembagian waktu yang berfungsi untuk mengelompokkan peristiwa sejarah dari berbagai macam banyaknya zaman. Tujuanya adalah untuk memudahkan kita untuk memahami pengertian dari zaman satu ke zaman yang lainnya. Jadi, jawaban yang tepat adalah D. Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher di sesi Live Teaching, GRATIS!4rb+Yuk, beri rating untuk berterima kasih pada penjawab soal!MNMuhammad Nawfal Aqsha Jawaban tidak sesuai©2023 Ruangguru. All Rights Reserved PT. Ruang Raya Indonesia
Pengertian Sejarah Secara Umum Pengertian sejarah adalah pengetahuan dan kajian mengenai berbagai peristiwa atau kejadian yang pernah terjadi di masa lampau. Pendapat tersebut sejalan dengan pendapat Sjamsuddin 2012, hlm. 6 yang mengungkapkan secara umum dan sederhana sejarah ialah kajian tentang masa lalu manusia. Manusia tentunya adalah tokoh utamanya di sini, sejarah terjadi karena adanya perilaku manusia yang menyebabkan terjadinya berbagai kejadian dan peristiwa. Kejadian sejarah yang dikaji dalam sejarah diamati dari berbagai peninggalan sejarah seperti artefak, bukti-bukti tertulis, dokumentasi budaya, dsb. Pengertian Sejarah Secara Etimologi Secara etimologi, sejarah berasal dari kata “syajaratun” dibaca sajadah dari bahasa Arab yang artinya adalah “pohon kayu”. Pohon kayu yang dimaksud adalah suatu pengibaratan sejarah seperti pohon yang tumbuh dari bawah tanah ke atas, bercabang, menumbuhkan dahan, daun, bunga hingga buah. Artinya, sejarah adalah suatu runutan peristiwa terjadinya sesuatu dari akar hingga berbagai kejadian, peristiwa, konsekuensi dan rekam jejak lainnya yang tumbuh seiring berjalannya zaman di masa lalu. Hal ini sejalan dengan Yamin 1958, yang menyatakan bahwa dalam kata sejarah tersimpan makna pertumbuhan atau kejadian. Sementara itu, dalam bahasa Inggris sejarah disebut sebagai history. History sendiri berasal dari bahasa Yunani, yakni “histori” yang memiliki arti “apa yang diketahui karena penyelidikan”. Pengetahuan yang dimaksud tentunya adalah pengetahuan mengenai berbagai kejadian atau peristiwa. Selanjutnya, penyelidikan berarti suatu upaya untuk benar-benar mengetahui apakah kejadian tersebut benar-benar pernah terjadi atau tidak. Sehingga dapat disimpulkan bahwa sejarah adalah kejadian masa lalu yang diketahui melalui penyelidikan untuk mengetahui kebenarannya. Selain melalui pemahaman konsep dan arti yang bisa didapatkan dari etimologi, para ahli yang terlibat dalam bidang ini juga memiliki pandangan beragam mengenai pengertian sejarah. Berikut adalah beberapa pengertian sejarah menurut para ahli yang beberapa di antaranya merupakan dua ahli sejarah yang telah banyak didukung oleh para ahli lainnya, seperti Herodotus dan Ibnu Khaldun. Pengertian sejarah menurut Herodotus adalah suatu kajian mengenai kebangkitan, kehidupan hingga kejatuhan tokoh, masyarakat, bahkan peradaban dalam kisah story telling yang dijaga seakurat mungkin kebenarannya 484-425 SM. Herodotus adalah bapak sejarah dunia yang mendapatkan gelar tersebut karena sebelumnya tidak pernah ada yang menulis kisah mengenai kejadian masa lampau sesistematis dan benar-benar dijaga kebenarannya seperti yang ia lakukan. Pengertian sejarah menurut Ibnu Khaldun adalah catatan mengenai kejadian, hingga perubahan watak sosial umat manusia, masyarakat, maupun peradaban dunia berlandaskan konsepsi sejarah “ibrar” 1332-1406. Konsepsi tersebut membuat sejarah tidak hanya menjadi rekaman masa lalu saja, namun dapat dijadikan hikmah dan pelajaran bagi generasi sekarang dan generasi mendatang Sujati, 2018, hlm. 145. Ibnu Khaldun Ibn Khaldun Tercatat sebagai ilmuwan dan filosof muslim pertama yang menggunakan pendekatan konsepsi sejarah dalam wacana keilmuan Islam Abdullah Enan, 2013, hlm. 87. Pendapatnya mengenai sejarah boleh dikatakan merupakan pengembangan dari pemikiran serupa Herodotus. Sejarah adalah cabang ilmu yang mengkaji secara sistematis keseluruhan perkembangan proses perubahan dan dinamika kehidupan masyarakat dengan segala aspek kehidupannya yang terjadi di masa lampau Kuntowijoyo, 2013, hlm. 18. Kuntowijoyo juga berpendapat bahwa sejarah merupakan hal yang menyuguhkan fakta secara diakronis berhubungan dengan waktu, ideografis menceritakan sesuatu, unik berbeda satu sama lain, dan empiris berdasarkan sesuatu yang pernah dialami oleh manusia. Sejarah adalah ilmu pengetahuan yang umumnya berhubungan dengan cerita bertarikh sebagai hasil penafsiran kejadian-kejadian dalam masyarakat manusia pada masa lampau, yaitu susunan hasil penyelidikan bahan-bahan tulisan atau tanda-tanda yang lainnya Yamin, 1957, hlm. 4. Merupakan studi yang dialami manusia di masa lampau dan telah meninggalkan jejak di masa sekarang, di mana penekanan utamanya terdapat pada apek peristiwa sendiri, terutama pada hal yang bersifat khusus dan segi urutan perkembangannya yang disusun dalam kisah sejarah Widja, 1989, . Menurut Kartodirdjo 1982, hlm. 12 Sejarah adalah gambaran mengenai masa lalu manusia dan sekitarnya sebagai makhluk sosial yang disusun secara ilmiah dan lengkap. Hal yang disusun meliputi urutan kejadian fakta dengan tafsiran dan penjelasan yang memberikan pengertian dan pemahaman mengenai apa yang telah berlalu. Carr 1982, hlm. 30 berpendapat bahwa sejarah adalah suatu proses interaksi tanpa henti antara sejarawan dengan fakta-fakta yang ada padanya; suatu dialog tanpa henti antara masa sekarang dan masa silam. Dalam segi penyampaiannya, sejarah dikonsepsikan pada beragam konsep. Para ahli sejarah kebanyakan menyepakati bahwa terdapat tiga komponen utama atau konsep sejarah dalam membangun suatu pokok bahasan sejarah. Komponen atau konsep tersebut berbeda-beda namun bertalian satu sama lain. Komponen atau konsep yang dimaksud meliputi sejarah sebagai peristiwa, sejarah sebagai kisah, dan sejarah sebagai ilmu. Berikut adalah pemaparan dari masing-masing konsep. Sejarah Sebagai Peristiwa Sejarah sebagai peristiwa ialah kejadian, kenyataan, aktualitas, sejarah in concreto atau an sich yang sebenarnya telah terjadi atau berlangsung pada waktu yang lalu; sejarah sebagai res gestae atau menurut Mohammad Ali disebut sejarah-serba objek. Sebagai contoh yang diungkapkan secara umum dalam bahasa seharihari, misalnya “Proklamasi Kemerdekaan Indonesia dilakukan oleh Soekarno-Hatta atas nama bangsa Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945 di Jalan Pegangsaan Timur No. 56 Jakarta”. Contoh lain misalnya sesederhana “Kebangkitan Kerajaan Kutai pada Sekitar Abad 5 Masehi”. Pengertian Sejarah Sebagai Kisah Sejarah sebagai kisah adalah cerita narasi yang disusun dari ingatan, kesan atau tafsiran manusia terhadap peristiwa atau kejadian-kejadian yang terjadi atau berlangsung pada waktu yang lampai, yakni sejarah sebagai rerum gestarum atau menrut Moh. Ali disebut sejarah serba subjek. Sejarah identik dengan tutur cerita atau kisah karena bentuk tersebut adalah salah satu wadah yang paling efektif untuk mengemas sejarah. Meskipun demikian sejarah sebagai kisah berbeda dengan teks cerita biasa, karena sejarah tetaplah harus ditulis berdasarkan fakta yang telah terbukti. Setiap orang akan berusaha menyusun sejarah dengan integritas tinggi agar tetap objektif dan dipercayai. Namun, karena sejarah adalah suatu cerita, sifatnya juga bergantung pada siapa yang menceritakannya subjektif. Setiap pencerita memiliki kepribadian yang beraneka ragam. Sejarah Sebagai Ilmu Sejarah sebagai ilmu suatu susunan pengetahuan a body of knowledge mengenai peristiwa dan yang terjadi dalam masyarakat manusia pada masa lampau yang disusun secara sistematis dan metodologis berdasarkan asas-asas, prosedur, metode serta teknik ilmiah yang diakui oleh para ahli sejarah. Sejarah sebagai ilmu mempelajari sejarah sebagai aktualitas dan mengadakan penelitian serta pengkajian tentang peristiwa dan cerita sejarah. Fungsi Sejarah Manfaat & Nilai Guna Kuntowijoyo 2013, hlm. 20 memaparkan bahwa sejarah memiliki kegunaan bagi pengembangan sejarahnya sendiri intrinsik dan menyumbangkan pengembangan bagi ilmu di luar dirinya sendiri ekstrinsik. Berikut adalah pemaparan dari fungsi-fungsi yang dimiliki sejarah. Fungsi Intrinsik Sejarah sebagai ilmu, berkembang dengan cara a perkembangan dalam filsafat, b perkembangan dalam teori sejarah, c perkembangan dalam ilmu-ilmu lain, d perkembangan dalam metode sejarah. Sejarah sebagai cara mengetahui masa lampau, bersama dengan mitos sejarah adalah alat yang tepat untuk mengetahui masa lampau yang setidaknya menghasilkan dua sikap, yaitu menerima atau menolak. Sejarah sebagai pernyataan pendapat, banyak penulis sejarah yang menggunakan ilmunya untuk menyatakan pendapat. Sejarah sebagai profesi, sebagai penulis atau peneliti sejarah. Fungsi ekstrinsik Sejarah Sejarah sebagai pendidikan moral Sejarah sebagai pendidikan penalaran Sejarah sebagai pendidikan politik Sejarah sebagai pendidikan kebijakan Sejarah sebagai pendidikan perubahan Sejarah sebagai pendidikan masa depan Sejarah sebagai pendidikan keindahan Sejarah sebagai ilmu bantu Sejarah sebagai latar belakang Sejarah sebagai rujukan Berdasarkan fungsi ekstrinsiknya, sejarah bermanfaat bagi banyak ilmu lain seperti ilmu pendidikan, filsafat, moral, etika, estetika seni, hingga ilmu eksakta sekalipun. Manfaat Sejarah bagi Kehidupan Sementara itu, manfaat sejarah bagi kehidupan adalah hikmah yang dapat ditarik sebagai pelajaran untuk generasi sekarang dan generasi yang akan mendatang. Selain itu, manfaat sejarah dalam kehidupan masyarakat juga dapat mempersiapkan masa depan melalui pembelajaran dari hal pernah terjadi di masa lampau. Sehingga kita dapat menghindari hal buruk dan meniru hal baik dari masa lalu. Referensi Abdullah Enan, Muhammad. 2013. Biografi Ibnu Khaldun. Terj. Machnun Husein. Jakarta Zaman. Kuntowijoyo, 2013 Pengantar Ilmu Sejarah. Yoygakarta Penerbit Tirta Wacana Sjamsuddin, H. 2012 Metodologi Sejarah. Yoygakarta Penerbit Ombak Sujati, Budi. 2018. Konsepsi Pemikiran Filsafat Sejarah dan Sejarah Menurut Ibnu Khaldun. Tamaddun Jurnal Kebudayaan dan Sastra Islam. Tersedia
Pengertian Sejarah – Sejarah merupakan peristiwa yang telah terjadi pada masa lampau yang kebenarannya bisa kita buktikan dari peninggalan-peninggalan yang masih ada saat ini sebagai sumber informasi. Sejarah sendiri memiliki 3 aspek penting, yakni masa lampau, masa kini dan masa yang akan datang. Ketiganya akan terus berkesinambungan membentuk catatan peristiwa panjang untuk generasi yang akan datang sebagai bahan pembelajaran. Daftar Isi ArtikelPengertian SejarahRuang Lingkup Sejarah1. Sejarah Sebagai Peristiwa2. Sejarah Sebagai Ilmu3. Sejarah Sebagai Kisah4. Sejarah Sebagai SeniKonsep Ruang dan Waktu dalam SejarahSumber Sejarah1. Artefak2. Fosil3. Bukti tekstual 4. KebendaanTahap Penelitian Sejarah1. Mencari Topik2. Heuristik3. Verifikasi atau kritik4. Interpretasi5. HistoriografiCara Berpikir Sejarah1. Berpikir Diakronik2. Berpikir SinkronikARTIKEL LAINNYA Pengertian Sejarah Secara etimologi, sejarah berasal dari kata shajarah – syajaratun yang berarti pohon. Sejarah dapat dimaknai sebagai pertumbuhan atau perkembangan dari sebuah pohon, yang mana sejarah menjadi akarnya. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, sejarah dapat berarti asal-usul keturunan silsilah. Definisi kedua menyebutkan sejarah sebagai kejadian dan peristiwa yang benar-benar terjadi di masa lampau. Sejarah juga dapat dimaknai sebagai pengetahuan atau uraian tentang peristiwa dan kejadian yang benar-benar terjadi di masa lampau. Pengertian yang satu ini menganggap sejarah sebagai suatu ilmu. Sejarah sangat berperan bagi kehidupan manusia, terutama sebagai referensi untuk hidup di masa depan. Ruang Lingkup Sejarah Ruang lingkup sejarah dibagi menjadi empat, yaitu sejarah sebagai peristiwa, sejarah sebagai ilmu, sejarah sebagai kisah, dan juga sejarah sebagai seni. Berikut penjelasan dari setiap ruang lingkup sejarah. 1. Sejarah Sebagai Peristiwa Sejarah sebagai peristiwa erat kaitannya dengan sesuatu yang telah terjadi, di mana hal tersebut benar-benar ada. Hal ini menyangkut kejadian penting, nyata, dan juga aktual. Sejarah sebagai peristiwa memiliki karakteristik, yaitu bersifat abadi tidak akan berubah, hanya terjadi sekali, dan mempunyai pengaruh yang timbul dari berlangsungnya peristiwa sejarah yang bersangkutan. Sejarah hanya membahas peristiwa penting masa lampau yang erat kaitannya dengan kehidupan manusia. Contoh dari ruang lingkup sejarah sebagai peristiwa yaitu kemerdekaan Indonesia, sejarah berdirinya PBB, atau peristiwa sumpah pemuda. 2. Sejarah Sebagai Ilmu Sejarah sebagai ilmu mempunyai fungsi membahas mengenai kebenaran dari sejarah itu sendiri secara objektif. Sebagai ilmu pengetahuan, sejarah mempelajari kenyataan dan kebenaran dengan mengadakan penelitian mengenai peristiwa sejarah. Selain itu, sejarah juga dapat diartikan sebagai pengetahuan masa lampau yang disusun secara sistematis dengan metode kajian secara ilmiah. Sejarah sebagai ilmu memang dapat menjadi sarana untuk pendidikan karena dapat menambah wawasan pengetahuan. Sejarah sebagai ilmu mempunyai ciri-ciri bersifat empiris, memiliki objek, memiliki teori, serta memiliki metode dan generalisasi berdasarkan penelitian yang telah dilakukan. Contoh dari ruang lingkup sejarah yang satu ini adalah penelitian yang dilakukan untuk meneliti peristiwa sejarah, baik melalui fosil, prasasti, situs kuno, maupun bukti ilmiah sejarah lainnya. 3. Sejarah Sebagai Kisah Sejarah sebagai kisah berkaitan dengan penulisan peristiwa oleh seseorang, yang mana ide dari tulisan tersebut diambil dari sejarah. Sejarah dimaknai sebagai rangkaian cerita dan kisah berupa narasi yang disusun berdasarkan ingatan dan tafsiran manusia. Kisah sejarah ini dapat disajikan baik secara lisan maupun tertulis. Kisah sejarah secara lisan disampaikan pada ceramah-ceramah dan pidato. Sementara itu, kisah tertulis dapat disampaikan dalam bentuk cerita pendek, majalah, atau bahkan buku. Contoh dari ruang lingkup sejarah sebagai kisah adalah buku tentang sejarah wali songo, artikel terbentuknya PBB, serta ceramah pemuka agama tentang sejarah yang biasanya dibawakan di acara keagamaan. 4. Sejarah Sebagai Seni Pengertian sejarah sebagai seni hampir sama dengan sejarah sebagai kisah. Hanya saja, sebagai seni, sejarah ditulis dan diceritakan kembali dengan mempunyai sifat seni di dalamnya. Ini menyangkut keindahan bahasa dan juga seni penulisannya. Sekalipun dapat menjadi sebuah seni, sejarah bukan merupakan seni secara mutlak. Hal ini tentu karena penulisannya tetap melalui proses penelitian secara ilmiah sebelum dituangkan dalam tulisan yang indah secara kebahasaan. Contoh dari sejarah sebagai seni, misalnya adanya relief di situs-situs bersejarah atau candi, patung-patung di kuil, serta seni pahat yang ada di candi. Konsep Ruang dan Waktu dalam Sejarah Sejarah mengenal dua dimensi, yaitu spasial dan temporal. Spasial berarti ruang, yang merupakan tempat terjadinya suatu peristiwa sejarah. Sementara itu, temporal berarti waktu, yang berhubungan dengan kapan terjadinya peristiwa sejarah. Istilah ruang dan waktu serta ruang waktu kadang digunakan dalam dua konteks yang berbeda. Konteks pertama dimaknai bahwa ruang dan waktu tidak dapat terpisahkan. Konteks yang satunya menyatakan bahwa konsep ruang dan waktu hanya sebatas fisis saja. Dalam sejarah, ruang dan waktu memiliki keterkaitan yang erat. Ruang merupakan tempat terjadinya berbagai peristiwa sejarah dalam berdasarkan waktu. Oleh karena itu, penelaahan peristiwa sejarah berdasarkan dimensi waktu tidak dapat terlepas dari dimensi ruang sejarah. Waktu menitikberatkan pada aspek kapan peristiwa sejarah itu terjadi. Sementara ruang tentu saja menitikberatkan pada di mana peristiwa itu terjadi. Konsep ruang dan waktu merupakan unsur yang tidak dapat dipisahkan, baik dari suatu peristiwa maupun perubahannya dalam sejarah. Segala aktivitas manusia mesti berlangsung bersamaan dengan tempat dan waktu kejadian. Perjalanan manusia sebagai pelaku sejarah tidak dapat dilepaskan dari unsur ruang dan waktu, sebab perjalanan manusia itu sendiri merupakan perjalanan waktu pada suatu tempat yang ditinggali oleh manusia itu sendiri. Sumber Sejarah Sumber sejarah digunakan untuk mengetahui bagaimana kehidupan dan keadaan pada suatu zaman. Berikut ini merupakan beberapa contoh sumber sejarah 1. Artefak Artefak merupakan benda peninggalan buatan manusia di masa lampau yang dapat dipindahkan. Artefak dapat berupa sendok, piring, kendi, tombak, perhiasan, dan lain sejenisnya. Artefak yang telah ditemukan biasanya akan disimpan dalam museum. 2. Fosil Fosil diartikan sebagai sisa makhluk hidup, baik hewan, tumbuhan, maupun manusia, yang telah menjadi mineral atau batu. Fosil ini terjadi karena beberapa hal seperti tertimbun, terjebak di dalam getah, maupun terperosok ke sumur ter aspal. Fosil biasanya berumur lebih dari tahun. Akan tetapi, ada pula hewan zaman dahulu yang masih hidup di masa kini seperti komodo. Komodo disebut juga dengan fosil hidup. Sebagai sumber sejarah, fosil dapat bermanfaat untuk mengetahui kondisi waktu, keadaan geografi, serta kondisi tempat pada zaman dahulu. 3. Bukti tekstual Sumber sejarah yang satu ini merupakan peninggalan yang berupa tulisan. Bentuk tulisan ini pun bermacam jenis dan tidak melulu menggunakan kertas. Media yang digunakan dapat berupa daun lontar, batu, hingga kulit hewan. Tulisan dalam media tersebut biasanya berisi satu atau beberapa hal penting pada masa bukti tekstual tersebut dibuat. Sumber ini tidak hanya berupa tulisan saja, tetapi dapat pula berupa susunan gambar untuk berkomunikasi. Contoh dari bukti tekstual ini adalah huruf hieroglyph yang digunakan bangsa Mesir kuno. 4. Kebendaan Sumber sejarah ini berupa semua benda yang merupakan hasil karya manusia, baik berupa bangunan, sarkofagus, maupun monumen. Hal yang membedakannya dengan artefak adalah artefak berukuran lebih kecil dan dapat dipindahkan. Kebendaan lebih bersifat umum dan mencakup semua benda peninggalan yang pernah dibuat manusia. Di Indonesia sendiri misalnya, ada peninggalan berupa candi seperti Borobudur yang bercorak Buddha dan Prambanan yang bercorak Hindu. Piramida Mesir merupakan contoh lain dari sumber sejarah berupa kebendaan. Piramida merupakan bangunan sejarah yang juga merupakan sebuah makam. Tahap Penelitian Sejarah pixabay,com Untuk memastikan suatu peristiwa sejarah, diperlukan penelitian terhadap peristiwa tersebut. hasil penelitian akan menentukan benar tidaknya suatu peristiwa sejarah. Dalam melakukan penelitian sejarah, ada langkah atau tahapan yang harus dilakukan. Berikut tahapan-tahapan dalam penelitian sejarah. 1. Mencari Topik Topik yang dipilih untuk diteliti harus layak untuk dijadikan penelitian. Topik sebaiknya bukan merupakan duplikasi dari penelitian yang sudah ada. 2. Heuristik Heuristik berarti menemukan. Tahap ini merupakan tahap untuk mengumpulkan sumber atau data yang relevan dengan topik penelitian. Ini diperlukan untuk mengetahui bentuk peristiwa sejarah di masa lampau. Beberapa langkah yang dapat dilakukan, di antaranya menggunakan metode kepustakaan, mengunjungi situs sejarah, serta melakukan wawancara untuk melengkapi data sehingga diperoleh data yang baik. Sumber sejarah sendiri dapat dibedakan menjadi dua, yakni sumber sejarah primer dan sekunder. Sumber primer merupakan sumber asli, atau sumber yang dibuat oleh tangan pertama, atau sumber yang dibuat ketika peristiwa itu terjadi. Sementara, sumber sekunder merupakan sumber yang sudah dibuat oleh pihak kedua, seperti tesis, buku, dan lain-lain. 3. Verifikasi atau kritik Verifikasi merupakan penilaian terhadap sumber-sumber sejarah. Langkah ini berarti memeriksa dan menguji kebenaran laporan tentang peristiwa sejarah. Penilaian ini menyangkut pada dua aspek yaitu aspek ekstern dan intern. Aspek ekstern membahas apakah sumber itu asli atau palsu, sementara aspek intern menguji apakah isi yang terdapat dalam sumber itu dapat memberikan informasi yang diperlukan atau tidak. 4. Interpretasi Interpretasi merupakan langkah yang harus dilakukan setelah melakukan verifikasi. Interpretasi berarti menafsirkan fakta sejarah dan merangkai fakta tersebut menjadi satu kesatuan yang saling berhubungan dan dapat diterima masuk akal. Proses interpretasi bersifat selektif karena tidak semua fakta dapat dimasukkan ke dalam cerita sejarah. Peneliti harus memilih data yang relevan dengan topik dan mendukung kebenaran sejarah itu sendiri. 5. Historiografi Historiografi berarti penulisan sejarah. Langkah ini merupakan tahap paling akhir dalam penelitian untuk penulisan sejarah. Menulis sejarah memerlukan kecakapan dan kemahiran tersendiri. Menulis sejarah tidak hanya sekedar menyusun fakta hasil penelitian. Lebih dari itu, penyusun harus menyampaikan suatu pikiran melalui interpretasi sejarah berdasarkan fakta hasil penelitian. Cara Berpikir Sejarah Anda dapat berperan layaknya sejarawan dengan menerapkan cara berpikir sejarah dalam menggali sebuah kebenaran dari rangkaian peristiwa sejarah. Berpikir sejarah dapat dilakukan dengan dua cara sebagai berikut. 1. Berpikir Diakronik Diakronik dapat diartikan memanjang dalam waktu, tetapi terbatas dalam ruang. Berpikir diakronik dimaknai sebagai berpikir secara kronologis atau urutan dalam menganalisis sesuatu. Kronologi dalam peristiwa sejarah dapat membantu merekonstruksi kembali rangkaian peristiwa sejarah. Selain itu, berpikir diakronik dapat membantu membandingkan kejadian sejarah dalam waktu yang sama pada tempat yang berbeda. Melalui cara berpikir ini, sejarah berusaha menganalisis perubahan sesuatu dari waktu ke waktu. Ini dapat memungkinkan seseorang untuk menilai bahwa perubahan itu terjadi sepanjang masa. Contoh dari cara berpikir ini adalah mengenai proklamasi kemerdekaan Indonesia. Memahami peristiwa ini haruslah dengan menelusuri perjuangan para pahlawan sejak dalam masa pendudukan Belanda. Dengan demikian, berpikir diakronik sangat menekankan proses terjadinya peristiwa. 2. Berpikir Sinkronik Berpikir sinkronik berarti berpikir meluas dalam ruang, akan tetapi terbatas dalam waktu. Pendekatan ini biasanya lebih banyak digunakan dalam ilmu-ilmu sosial. Sinkronis ini lebih menekankan pada struktur atau ruang. Pendekatan sinkronik ini menganalisis suatu hal tertentu pada saat khusus saja. Artinya, pendekatan ini tidak berusaha membuat kesimpulan tentang perkembangan peristiwa yang berkontribusi pada saat ini. Contoh dari cara berpikir ini adalah peristiwa proklamasi kemerdekaan Indonesia dengan menguraikan berbagai aspek, seperti sosial, ekonomi, politik, budaya, dan lain sebagainya. Demikian artikel singkat mengenai sejarah, mulai dari pengertian sejarah, ruang lingkup, sumber sejarah sampai cara berpikir sejarah. Semoga bermanfaat.
Jakarta - Pengertian sejarah sering kita kenal sebagai ilmu atau rangkaian suatu peristiwa yang telah terjadi di masa lalu. Namun, apa sebenarnya pengertian dari sejarah itu sendiri?Sejarah diambil dalam bahasa Arab dari kata 'syajarah' yang berarti pohon. Arti pohon disini dimaksudkan sebagai pohon keluarga atau silsilah serta usul dari adanya sesuatu, dan perkembangan tentang peristiwa yang dalam Bahasa Inggris dinamakan 'history', yang berasal dari bahasa Yunani dari kata 'historia' yang mengandung makna inkuiri, wawancara, serta interogasi atau laporan dari seorang saksi mata mengenai hasil-hasil suatu tindakan. Dari bahasa Yunani tersebut, istilah historia masuk ke bahasa-bahasa lain, terutama melalui perantaraan bahasa mendefinisikan sejarah sebagai pengetahuan maupun uraian tentang sebuah peristiwa yang benar-benar terjadi di masa ahli mendefinisikan sejarah dengan makna yang beragam. Dilansir dari modul Sejarah Peminatan Paket C Tingkatan V karya Apriyanti Wulandari, berikut adalah pengertian sejarah menurut para ahliPengertian SejarahThomas CarlyleSejarah adalah peristiwa di masa lampau, yang mempelajari biografi mereka yang terkenal sebagai penyelamat pada zamannya. Orang-orang besar tersebut adalah orang yang pernah dicatat sebagai peletak dasar KaldunMenurut, Ibnu Kaldun sejarah adalah catatan umat manusia atau peradaban dunia, tentang perubahan-perubahan yang terjadi pada watak masyarakat manusia YaminPengertian sejarah menurut Moh. Yamin, sejarah adalah suatu ilmu pengetahuan yang disusun atas hasil penyelidikan, dari beberapa peristiwa yang mampu dibuktikan dengan kenyataan fakta.Roeslan AbdulganiMenurutnya Roeslan Abdulgani, sejarah adalah ilmu yang diibaratkan dengan penglihatan tiga dimensi; pertama melalui penglihatan ke masa silam, kedua masa sekarang, dan ketiga ke masa yang akan datang. Dengan kata lain, penyelidikan di masa lampau tidak dapat melepaskan diri dari kenyataan masa sekarang yang sedang dihadapi, dan juga tidak dapat dilepaskan dari perspektif masa KartodirdjoSartono Kartodirdjo adalah guru besar bidang sejarah UGM. Ia mempelopori penulisan sejarah dengan perspektif Indonesia. Sejarawan ini membagi pengertian sejarah dalam arti subjektif dan Sartono Kartodirdjo, pengertian sejarah dalam arti subjektif adalah suatu kontruksi bangunan yang disusun oleh penulis sebagai suatu uraian cerita kisah. Kisah tersebut merupakan suatu kesatuan dari rangkaian fakta-fakta yang saling sejarah dalam arti objektif menurut Sartono Kartodirjo adalah peristiwa sejarah itu sendiri atau proses sejarah dalam demikian, sejarah dalam arti objektif terkandung pengertian bahwa peristiwa sejarah tersebut hanya akan terjadi satu kali sehingga tidak berulang dan tidak dapat diulangi adalah seorang budayawan, sastrawan, dan sejarawan. Pengertian sejarah menurut Kuntowijoyo adalah rekonstruksi atau membangun kembali peristiwa masa lalu untuk dikontekstualisasikan ke dalam kehidupan kekinian dan masa pun menyebutkan sejarah menyuguhkan fakta secara diakronis, ideografis, unik, dan empirisSulaiman Hasan dan Anik Irawati dalam modul Sejarah Kemdikbud, menuliskan bahwa dalam perkembangannya, konsep sejarah kini mendapat suatu pengertian baru. Hal itu terjadi setelah adanya percampuran penulisan kronikel ketat secara kronologis, dan narasi-narasi yang bebas yang dapat dilihat pada abad pertengahan, dikenalnya biografi yang disebut juga istilah tersebut, khususnya pada biografi orang besar, menyebabkan Thomas Carlyle 1841 seorang sejarawan dari Inggris mengatakan bahwa sejarah sebagai 'riwayat hidup orang-orang besar atau pahlawan' semata. Tanpa adanya mereka, maka tidak ada lingkup sejarah tidak hanya untuk individu tertentu orang-orang besar, saja seperti Julius Caesar, Napoleon, Soekarno, dan lain-lain. Sejarah juga di dalamnya membahas kelompok masyarakat yakni semua yang merupakan ahli sejarah dunia berkebangsaan Yunani, sekaligus bapak sejarah dunia The Father of History menyatakan bahwa sejarah tidak berkembang ke arah depan dengan tujuan yang pasti, melainkan bergerak seperti garis lingkaran dengan tingkatan tinggi rendahnya terganti oleh keadaan adanya beberapa definisi diatas, maka menunjukkan dengan tegas dan singkat bahwa secara umum sejarah memiliki tiga yang bulat. R. Moh. Ali menyimpulkan sejarah diberi tiga pengertian sebagai berikutSejarah yaitu ilmu yang menyelidiki perkembangan-perkembangan mengenai peristiwa dan kejadian di masa lampau. Sejarah merupakan kejadian dan peristiwa yang berhubungan dengan manusia, yang menyangkut perubahan nyata di dalam kehidupan manusia. Sejarah merupakan cerita yang tersusun secara sistematis teratur dan rapi.Dengan demikian, dapat diartikan bahwa sejarah merupakan ilmu tentang manusia. Semoga penjelasan di atas, bisa buatdetikers jadi lebih paham tentang pengertian sejarah ya. Semangat belajar! Simak Video "Kata Ahli Hukum soal Polemik Ruko 'Makan Jalan' di Pluit" [GambasVideo 20detik] lus/lus
Apa itu sejarah? Grameds pastinya sudah tidak asing lagi dengan istilah “sejarah”. Menurut definisi yang paling umum, kata history bahasa Inggris berarti “masa lampau umat manusia”. Kata tersebut dapat dibandingkan dengan geschichte bahasa Jerman, yang berasal dari kata geschehen, yang berarti “sesuatu yang telah terjadi”. Arti dari kata sejarah memang kerap dijumpai di dalam ucapan sehari-hari, seperti “semua sejarah mengajarkan sesuatu” atau “pelajaran-pelajaran sejarah”. Apa Itu Sejarah? Pengertian SejarahPengertian Sejarah Menurut Para Ahli1. J. Bank2. Robin Winks3. Bernheim4. Sir Charles Firth 5. John Tosh6. Muthahhari7. Sidi Gazalba8. Sartono KartodirjoKaidah SejarahSejarah Itu FaktaSejarah Itu Diakronis, Ideografis, dan UnikSejarah Itu EmpirisSejarah dan Pengertian Ilmu SosialMetodologi SejarahAlur Metodologi SejarahHeuristikKritik SumberInterpretasiHistoriografiPenyusunan Data SejarahRekomendasi Buku & Artikel TerkaitKategori BiografiMateri Terkait Kata history bahasa Inggris berasal dari kata benda historia bahasa Yunani atau dibaca istoria yang berarti “ilmu”. Aristoteles menggunakan istilah ini sebagai suatu pertelaan sistematis maupun nonkronologis mengenai seperangkat gejala alam, baik berupa susunan sistematis maupun nonkronologis. Namun, kata scientia bahasa Latin dalam perkembangannya lebih sering digunakan untuk menyebutkan pertelaan sistematis, sedangkan kata istoria biasanya diperuntukkan bagi pertelaan mengenai gejala-gejala terutama hal-ihwal manusia dalam urutan kronologis. Pengertian itu menegaskan bahwa sejarah menyangkut peristiwa maupun waktu. Oleh karena itu, masalah mengenai waktu sangatlah penting dalam memahami suatu peristiwa. Para sejarawan di sinilah cenderung mengatasi masalah itu dengan membuat periodisasi. Berdasarkan hal itulah, dapat Grameds sadari bahwa sejarah tidak dapat direkonstruksi. Masa lampau manusia untuk sebagian besar tidak dapat ditampilkan kembali, bahkan mereka yang dikaruniai ingatan tajam sekalipun tidak akan dapat menyusun kembali masa lampaunya, dikarenakan dalam hidup semua orang pastilah ada peristiwa, seseorang, kata-kata, pikiran-pikiran, tempat-tempat, dan bayangan-bayangan yang ketika terjadi sama sekali tidak menimbulkan kesan atau saat ini telah dilupakan. Lebih lanjut, pengalaman suatu generasi yang telah lama mati, yang sebagian besar di antara anggotanya tidak meninggalkan rekaman-rekaman, atau rekaman-rekamannya jika ada tidak pernah sampai kepada para sejarawan tidak mungkin akan diingat kembali secara lengkap. Dengan demikian, rekonstruksi dari masa lampau total manusia merupakan suatu tujuan yang sepenuhnya mereka sadari tidak akan mungkin dapat tercapai, meskipun menjadi tujuan para sejarawan. Sejarah, babad, hikayat, riwayat, atau tambo dalam bahasa Indonesia kemudian dapat diartikan sebagai kejadian dan peristiwa yang benar-benar terjadi pada masa lampau atau silsilah bagi raja-raja. Pengertian Sejarah Menurut Para Ahli Menurut beberapa ahli, kata “sejarah” memiliki pengertian sebagai berikut. 1. J. Bank Sejarah adalah semua kejadian atau peristiwa masa lalu. Sejarah berfungsi untuk memahami perilaku masa lalu, masa sekarang, dan masa yang akan datang. 2. Robin Winks Sejarah adalah kajian tentang manusia dalam kehidupan masyarakat. 3. Bernheim Sejarah adalah sebuah ilmu yang menelusuri dan menempatkan peristiwa dalam waktu maupun ruang mengenai perkembangan manusia. 4. Sir Charles Firth Sejarah merekam kehidupan manusia, perubahan yang terus-menerus, merekam ide-ide, dan merekam kondisi-kondisi material yang telah membantu atau merintangi perkembangannya. 5. John Tosh Sejarah adalah memori kolektif maupun pengalaman melalui pengembangan suatu rasa identitas sosial manusia dan prospek manusia tersebut pada masa yang akan datang. 6. Muthahhari Dia berpendapat bahwa ada tiga cara mendefinisikan sejarah, yaitu Tarikh naqli sejarah tradisional adalah pengetahuan tentang kejadian, peristiwa, dan keadaan pada masa lalu yang berkaitan dengan masa kini. Tarikh ilmy sejarah ilmiah adalah pengetahuan tentang hukum yang menguasai kehidupan masa lalu melalui pendekatan dan analisis atas peristiwa masa lalu. Tarikh falsafati filsafat sejarah adalah pengetahuan tentang perubahan yang terjadi secara bertahap. 7. Sidi Gazalba Sejarah sebagai masa lalu manusia dan seputarnya yang disusun secara ilmiah dan lengkap, meliputi urutan fakta dengan tafsiran yang memberi pengertian dan kepemahaman tentang sesuatu yang berlaku. 8. Sartono Kartodirjo Sejarah adalah gambaran masa lalu manusia dan lingkungan sekitarnya sebagai makhluk sosial, yang disusun secara ilmiah dan lengkap. Sejarah di dalamnya meliputi urutan fakta masa tersebut dengan tafsiran dan penjelasan yang memberikan pengertian pemahaman tentang sesuatu yang telah berlalu. Kaidah Sejarah Sejarah Itu Fakta Perlu Grameds ketahui jika perbedaan pokok antara sejarah dengan karya fiksi adalah penyuguhannya. Sejarah menyuguhkan fakta, sedangkan karya fiksi menyuguhkan imajinasi, khayalan, dan fantasi. Adapun terhadap kronik, hikayat, syair, dan babad yang kebanyakan ditulis jauh sesudah kejadian, harus diterapkan prosedur standar dari kritik sejarah. Demikianlah, misalnya, buku Sejarah Melayu, Hikayat Raja-Raja Pasai, Syair Perang Mengkasar, dan Babad Tanah Jawi. Bagi para sejarawan, tidak ada satu pun sumber sejarah yang luput dari kritik sejarah. Sejarah Itu Diakronis, Ideografis, dan Unik Sejarah itu diakronis, sedangkan ilmu sosial itu sinkronis. Artinya, sejarah itu memanjang dalam waktu, sedangkan ilmu sosial meluas dalam ruang. Sejarah akan membicarakan mengenai satu tempat dari waktu A sampai dengan waktu B. Sejarah berusaha melihat segala sesuatu dari rentang waktu. Artinya, melihat perubahan, kesinambungan, ketertinggalan, dan loncatan-loncatan. Sementara itu, ilmu sosial bersifat sinkronis, artinya meluas dalam ruang. Ruangannya luas, tetapi waktunya pendek. Ibarat meneliti sebuah pohon, ilmu-ilmu sinkronis tertarik untuk membicarakan struktur yang membentuknya. Sejarah juga diakronis, artinya melukiskan menggambarkan, memaparkan, menceritakan saja. Ilmu sosial itu nomotetis bahasa Yunani yang berarti hukum. Artinya, berusaha mengemukakan hukum-hukum. Misalnya, sama-sama menulis mengenai revolusi. Sejarah dianggap berhasil apabila dapat melukiskan sebuah revolusi secara mendetail sampai hal-hal kecil. Sebaliknya, ilmu sosial akan menyelidiki revolusi-revolusi dan berusaha mencari hukum-hukum yang umum berlaku dalam semua revolusi. Inilah yang menyebabkan sejarah itu bersifat unik, sedangkan ilmu sosial itu generik. Penelitian sejarah akan mencari hal-hal yang unik dan khas berlaku hanya kepada sesuatu dalam suatu waktu. Untuk itulah, sejarah juga disebut sebagai ilmu yang ideografis. Topik-topik sejarah, misalnya Revolusi di Indonesia, Revolusi di Prancis, dan Revolusi di Tiongkok tidak terjadi di tempat lain dan hanya terjadi sekali pada waktu itu juga. Adapun topik-topik ilmu sosial, misalnya Sosiologi Revolusi, Sosiologi Masyarakat Desa, dan Sosiologi Daerah Perkotaan akan membicarakan hukum-hukum umum yang berlaku dalam semua revolusi. Jika diakronis dan sinkronis telah bergabung, sejarah nantinya akan menjadi teori sosial. Sementara itu, unsur-unsur ideografis dan unik masih tetap. Pendekatan sejarah dalam ilmu-ilmu sosial di sisi lain selalu ada, seperti halnya dalam penelitian politik, sosial, dan ekonomi. Selebihnya, ada kecenderungan sejarah naratif, sehingga mirip dengan novel. Sejarah Itu Empiris Inilah yang membedakan antara sejarah dengan ilmu agama. Sejarah itu bersifat empiris, sedangkan ilmu agama itu bersifat normatif. Sebab, sejarah bersandar kepada pengalaman manusia yang sungguh-sungguh. Ilmu agama yang bersifat normatif tidak berarti tidak memiliki unsur empiris, hanya saja yang normatiflah yang menjadi rujukan. Contohnya, batasan najis yang bermula dari hukum normatif. Sama halnya dengan Hasan Bangil yang memperbolehkan seseorang untuk memelihara anjing, dan dia memiliki definisi yang berbeda dengan mazhab Syafi’i tentang najis. Ada unsur empiris, tetapi dasar hukumnya bersifat syar’i, soal najis itu normatif. Sementara itu, sejarah murni empiris, berdasarkan fakta, dan tidak berdasarkan hukum-hukum baik normatif, ilmiah, atau konstitusional. Tanpa empiris, pengalaman, dan fakta, para sejarawan tidak dapat berbicara. Sejarah dan Pengertian Ilmu Sosial Meskipun terdapat banyak kekhawatiran, tetapi penggunaan dari generalisasi-generalisasi ilmu alam oleh para sejarawan terus bertambah. Misalnya, bukanlah suatu kebetulan bahwa akhir-akhir ini terdapat banyak perhatian terhadap sejarah kota, kereta api, dan perniagaan kepada sejarah harga dan pemikiran sosial. Lingkup perhatian para sejarawan di sinilah cenderung untuk dikuasai oleh hukum permintaan dan penyediaan, sedangkan kebutuhan disiplin-disiplin lain akan jenis data tertentu, mendorong sejarawan untuk berusaha memenuhi kebutuhan itu. Dengan demikian, para sejarawan itu berusaha untuk Menemukan kasus-kasus tunggal yang akan memberikan ilustrasi kepada generalisasi ilmu sosial; Menemukan kasus-kasus tunggal yang akan membantah suatu generalisasi ilmu sosial; Menerapkan sebuah generalisasi ilmu sosial kepada suatu tren sejarah atau seri dari peristiwa yang bersamaan terjadi. Dalam ketiga usaha itu, para sejarawan berusaha untuk mengubah, memperkuat, atau mengajukan pengecualian terhadap suatu gagasan umum, yang dipinjam dari disiplin-disiplin sosial lain dengan harapan bahwa dalil sosiologi akan sedikit menyinari hubungan kausal di antara gejala-gejala sejarah. Baca Juga Konsep Berpikir Sejarah, Ulasan Lengkap Cara Menganalisis Masa Lalu Pasca Proklamasi, Mengapa Bangsa Indonesia Harus Mempertahankan Kemerdekaan? Pengertian Periodisasi Tujuan, Jenis-Jenis, dan Faktor yang Memengaruhi Pengertian Sejarah Unsur, Fungsi, dan Manfaatnya Sejarah dan Makna Proklamasi Kemerdekaan bagi Indonesia Metodologi Sejarah Metode merupakan sebuah cara prosedural untuk berbuat dan mengerjakan sesuatu dalam sebuah sistem yang teratur dan terencana. Jadi, terdapat prasayarat yang ketat dalam sebuah penelitian sejarah, yaitu prosedur dan sistematis. Metodologi di sinilah sering disebut sebagai ilmu yang mengkaji tentang metode. Metode lebih merupakan cara seseorang untuk memperoleh pengetahuan, sedangkan metodologi memiliki tingkatan yang lebih tinggi karena sebagai suatu cara untuk mengetahui. Metodologi harus mempertimbangkan kerangka pemikiran tentang konsep, kategori, model, hipotesis, dan prosedur umum dalam menyusun sebuah teori. Adapun teori merupakan kaidah yang mendasari sebuah gejala dan sudah dilakukan verifikasi. Dengan memahami kerangka teori dan konsep, sejarawan dapat menjelaskan fenomena secara kritis. Begitu juga sejarah dapat menjelaskan teori-teori dalam dunia filsafat menjadi sesuatu yang konkret karena bertolak dari kenyataan di lapangan. Itulah sebabnya penggarapan sejarah memerlukan teori dan metodologi. Metodologi sebagai sebuah ilmu dan pemikiran tentang metode tidak dapat dipelajari tanpa mengulas masalah teoritis dan konseptual. Setidaknya, terdapat dua kelompok besar dalam aliran penulisan sejarah, yaitu Sejarah naratif narrative history, yaitu penulisan sejarah berupa narasi tanpa memanfaatkan teori dan metodologi. Penulis sekadar menceritakan peristiwa dan prosesnya secara kronologis, tanpa menjelaskan penyebab peristiwa itu dapat terjadi. Sejarah analisis analytical history, yaitu penulisan sejarah yang memanfaatkan teori dan metodologi. Penulis menjelaskan asal muasal, sebab, kecenderungan, kondisi, dan perubahannya saat itu dengan mengaitkan masalah-masalah politik, sosial, budaya, dan sebagainya. Pisau analisis yang digunakan disesuaikan dengan objek yang akan diteliti. Untuk membuat analisis diperlukan kerangka teori dan konsep pemikiran. Kerangka teori tidak terlalu dianggap penting dalam penulisan sejarah naratif karena masuk di dalam deskripsinya. Sebaliknya, kerangka teori menjadi ciri dalam penulisan sejarah analisis. Penjelasan sejarah secara naratif saja, ternyata hanya mampu menjawab pertanyaan yang sifatnya permulaan dan tidak mampu memberikan jawaban atas pertanyaan lanjutan yang lebih komprehensif. Sejarah analisis dianggap mampu menjawab kelemahan dari sejarah naratif. Untuk sampai kepada sejarah analisis, kehadiran teori dan konsep merupakan sebuah keharusan. Dalam rangka penulisan sejarah analisis inilah diperlukan suatu metode dan metodologi. Alur Metodologi Sejarah Sebagai sebuah prosedur, metode mengajukan beberapa prasyarat sebagai berikut ini. Heuristik Berasal dari bahasa Yunani heuristiken yang berarti menemukan atau mengumpulkan sumber. Dalam kaitan dengan sejarah tentulah yang dimaksud sumber adalah sumber sejarah yang tersebar berupa catatan, kesaksian, dan fakta-fakta lain yang dapat memberikan penggambaran tentang sebuah peristiwa yang menyangkut kehidupan manusia. Hal ini bisa dikategorikan sebagai sumber sejarah. Bahan-bahan sebagai sumber sejarah kemudian dijadikan alat, bukan tujuan. Dengan kata lain, seseorang harus mempunyai data lebih dahulu untuk menulis sejarah. Kajian tentang sumber-sumber adalah suatu ilmu tersendiri yang disebut heuristik. Penulisan sejarah tidak mungkin dapat dilakukan tanpa tersedianya sumber sejarah. Sumber-sumber sejarah dibedakan menjadi empat kategori, yaitu Sumber kebendaan atau material material sources, yaitu sumber sejarah berupa benda yang dapat dilihat secara fisik. Sumber ini dapat dibedakan menjadi sumber tertulis record, seperti dokumen, arsip, surat, catatan harian, foto, dan file. Sumber fisik berupa benda remains berupa artefak seperti keramik, alat rumah tangga, senjata, alat pertanian atau berburu, lukisan, dan perhiasan. Lokasi artefak-artefak itu berada sesuai fungsinya disebut dengan situs; Sumber non-kebendaan atau immaterial immaterial sources, yaitu berupa tradisi, agama, kepercayaan, dan lain sebagainya; Sumber lisan, yaitu berupa kesaksian, hikayat, tembang, kidung, dan sebagainya. Kritik Sumber Sumber-sumber yang telah dikumpulkan tersebut kemudian diverifikasi atau diuji melalui serangkaian kritik, baik yang bersifat ekstern maupun intern. Interpretasi Setelah fakta disusun, kemudian dilakukan interpretasi. Interpretasi sangat esensial dan krusial dalam metodologi sejarah. Historiografi Historiografi merupakan tahap akhir dalampenelitian sejarah. Pada tahap inilah, penulisan sejarah menjadi kesadaran penulis sejarah dalam masanya. Penyusunan Data Sejarah Grameds, perlu diketahui bahwa penyusunan data sejarah yang paling masuk akal adalah penyusunan kronologis, yaitu dalam periode-periode waktu. Hal ini dikarenakan kronologi kiranya merupakan satu-satunya norma objektif dan konstan yang harus diperhitungkan oleh para sejarawan. Kronologi secara relatif bersifat objektif, karena periodisasi seringkali dapat bersifat sewenang-wenang. Kesewenang-wenangan itu yang paling menonjol adalah di dalam periodisasi sejarah pemikiran atau gerakan, misalnya penyebutan Abad Kepercayaan, Periode Barque, Masa Pencerahan, Revolusi Industri, dan Abad Kemajuan. Istilah-istilah tersebut terkadang mengakibatkan misrepresentasi, sehingga mengimbangi keuntungan didaktis yang diharapkan. Terlalu mudah sebutan-sebutan memberikan kesan bahwa perkembangan atau cita-cita yang menonjol itu tidak ada di zaman yang lain dalam keadaan mencolok. Tindakan memberikan suatu nama deskriptif kepada suatu periode sejarah mungkin merupakan cara terbaik untuk mengerti nilai-nilainya. Namun, keuntungan itu menjadi hilang jika meniadakan usaha mencari kerangka referensi yang lain. Tidak ada satu pun zaman yang dapat disebutkan secara tepat dengan memberikan sifat tunggal yang eksklusif. Usaha-usaha seperti itu seringkali mengakibatkan penggunaan secara kabur dan berkiasan terhadap istilah yang memberikan karakterisasi. Nah, itulah penjelasan mengenai pengertian, kaidah, sejarah dan pengertian ilmu sosial, serta metodologi sejarah. Ada pepatah yang mengatakan bahwa masa lalu adalah guru terbaik, itulah sebabnya sejarah dapat dijadikan sebagai pembelajaran bagi seseorang pada masa datang jika dimaknai dengan baik. Menghargai dan belajar dari sejarah adalah cara bijak seseorang untuk terus tumbuh dan berkembang, tanpa tendensi yang menyertainya. Sejarah yang terlupakan berarti juga mematikan hati nurani dan intelektualitas untuk terus tumbuh. Grameds dapat mengunjungi koleksi buku Gramedia di untuk memperoleh referensi tentang sejarah, mulai dari sejarah Indonesia sampai sejarah dunia. Grameds juga dapat menemukan buku pelajaran sejarah untuk menunjang pembelajaran di sekolah karena buku-buku di Gramedia sudah sesuai dengan kurikulum yang berlaku. Berikut ini rekomendasi buku Gramedia yang bisa Grameds baca untuk mempelajari tentang sejarah agar bisa memaknainya dengan penuh. Selamat belajar. Temukan hal menarik lainnya di Gramedia sebagai SahabatTanpaBatas akan selalu menampilkan artikel menarik dan rekomendasi buku-buku terbaik untuk para Grameds. Rekomendasi Buku & Artikel Terkait Penulis Fandy Aprianto Rohman ePerpus adalah layanan perpustakaan digital masa kini yang mengusung konsep B2B. Kami hadir untuk memudahkan dalam mengelola perpustakaan digital Anda. Klien B2B Perpustakaan digital kami meliputi sekolah, universitas, korporat, sampai tempat ibadah." Custom log Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda Tersedia dalam platform Android dan IOS Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis Laporan statistik lengkap Aplikasi aman, praktis, dan efisien
Sejarah Kelas X Semester 1 9 menyebut sejarah sebagai peristiwa yang terjadipada masa lalu. Sebagian yang lain berpendapatsejarah adalah kisah tentang masa lalu. Jadi, jawaban yang tepat ditunjukkan oleh pernyataannomor 2 , 3 , dan 4 . dalam keluarga sering diwujudkan dalam. . . . singkat di buku lisan yang diceritakan secara keluarga yang harus diketahui olehsetiap menyerupai pohon lengkap dengancabang, ranting, dan pengetahuan dari keluarga inti kepadakeluarga keturunannya Jawaban d Dalam khazanah bangsa Indonesia sejarah dapatberarti silsilah, asal usul, hikayat, dan sebuah keluarga sering diwujudkan dalambentuk skema menyerupai pohon lengkap dengancabang, ranting, dan tabel berikut! No. X Y 1Ilmu gaibRamalan2MantraRiwayat3KisahSilsilah Unsur-unsur yang terdapat dalam pustaha ditunjukkan oleh kombinasi . . . . X2, dan Y1 X3, dan Y2 X3, dan Y2 X3, dan Y3 X2, dan Y3 Jawaban a Pustaha adalah buku atau surat dalam budayaBatak yang berisi catatan pengobatan tradisional,ilmu gaib, mantra, dan ramalan. Jadi, jawabanyang tepat ditunjukkan oleh kombinasi X1 , X2 ,dan Y1 . memiliki hubungan erat dengan kehidupanmanusia. Pernyataan tersebut berarti . . . . manusia dibentuk oleh menciptakan kehidupan memengaruhi gerak menceritakan kisah merupakan kenangan masa lalumanusia Jawaban d Sejarah dan aktivitas manusia memiliki kaitan sejarah mengkaji aktivitas manusia. Selainmengkaji aktivitas manusia, sejarah menceritakanaktivitas manusia yang telah terjadi. Oleh karenaitu, tanpa aktivitas manusia, sejarah tidak akandapat melakukan kajiannya sesuai kaidah tabel berikut! No. Istilah Pengertian 1 A Kisahan berbahasa Jawa,Sunda, Bali, Sasak, dan Madurayang berisi peristiwa B Uraian sejarah suatu daerahyang sering bercampur Pustaha Buku atau surat dalam budayaBatak. Istilah yang tepat untuk mengisi kotak ”A” dan ”B”adalah . . . . dan dan dan dan dan tambo Jawaban e Babad adalah kisahan berbahasa Jawa, Sunda,Bali, Sasak, dan Madura yang berisi peristiwasejarah. Tambo adalah uraian sejarah suatu daerahyang sering bercampur dengan dongeng. Pustaha adalah buku atau surat dalam budaya Batak yangberisi catatan pengobatan tradisional, ilmu gaib,mantra, dan yang berjudul Bung Karno Penyambung Lidah Rakyat Indonesia termasuk jenis biografi bersumber dari . . . . kehidupan yang ditulis sendiri penelitian dan wawancara masa lalu yang direkam melalui tape recorder narasumber yang diceritakan kehidupan narasumber melaluibuku hariannya
deskripsi umum mengenai pengertian sejarah ditunjukkan oleh angka